Itulah yang konon dikatakan oleh seorang pribumi Afrika terkenal bernama Desmond Tutu. Adapula versi lainnya yang lebih terkenal yang berbunyi "Awalnya kami (rakyat Afrika) mempunyai kekayaan, lalu mereka (penjajah) datang membawa salib. Dan akhirnya kami hanya punya salib, dan mereka mengambil semua kekayaan".
Itulah sebuah penggalan yang memiliki sebuah arti bahwa setelah rakyat Afrika menganut agama Kristen kemudian seluruh harta mereka dirampas oleh penjajah misionaris pada masa kolonialisme negara Eropa yang tersebar ke masyarakat. Apakah benar demikian ?
Tentu tidak, seorang misionaris selalu hidup secara membiara (hidup sederhana) bahkan adapula yang hidupnya setara dengan para pribumi. Uang pegangannya pun sedikit. Ini dapat dilihat dari film, buku, maupun media terkait yang menampilkan sesosok demikian. Jadi, tidak mungkin seorang misionaris merampas tanah orang maupun mengambil harta kekayaan orang lain.
Ada pun yang melakukan adalah para penjajah yang hanya mementingkan harta dan kekuasaan. Para penjajah pun tak sama dengan misionaris bahkan hasil rampasan mereka pun tak pernah dibagikan oleh para misionaris sedikit pun.
Lagipula, bangsa Afrika sendiri merupakan salah satu bangsa yang telah memeluk agama Kristen pada jaman pra-kolonial atau lebih tepatnya sejak Abad ke-1 jauh sebelum masa kolonial: http://en.wikipedia.org/wiki/Christianity_in_Africa#History
Bahkan salah satu orang dari Afrika yang menganut agama Kristen pertama kali sendiri tercantum dalam Alkitab:
8:26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
8:28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
8:30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
8:33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
8:34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
8:35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
8:37 Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."
8:38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Sumber: Kisah Para Rasul 8:26-28
Bahkan pada era kolonial sendiri, adapula pribumi yang sudah Kristen yang melawan para penjajah: http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Ethiopia#1855-1936
Artikel Terkait:
Dunia sudah mengetahui bahwa bangsa2 penjajah dari Eropa (Inggris, Spanyol, Portugis, Belanda dll) telah melakukan berbagai kejahatan kemanusiaan sepanjang sejarah, berlomba-lomba mencari daerah jajahan sebanyak mungkin, perampasan kekayaan suatu bangsa lain di selain eropa, perbudakaan, Genosida (pembantaian/pemusnahaan suku bangsa)...
BalasHapuskalau memang Agama yg dianut oleh negara eropa tersebut mengajarkan kedamaian bagaimana bisa kelakuan negara penjajah sekeji itu...
sungguh paradoks...
tanyakan pada hati nurani kemanusiaanmu...
@ANONIM: PERILAKU SESEORANG/BANGSA TIDAK SERTA MERTA MENGGAMBARKAN AJARAN AGAMANYA. LIHAT SAJA DI TIMUR TENGAH YANG SALING BANTAI DAN TAK PERNAH ADA KEDAMAIAN BAHKAN DIANTARA SESAMANYA YANG SATU AGAMA. TENTU ITU TIDAK BISA DIKATAKAN MEREKA MELAKUKAN AJARAN AGAMANYA BUKAN? JADI JANGAN LANGSUNG MENGAMBIL KESIMPULAN NEGATIF TERHADAP AJARAN DILUAR AGAMA YANG KAMU ANUT SEBELUM KAMU MENDALAMINYA.
BalasHapus