Konflik Katolik-Protestan di Belfast

Setiap setahun sekali pada bulan Juli di Eropa Barat, selalu saja diributkan oleh sebuah pertikaian antara kaum Katolik dengan kaum Protestan di Belfast, Irlandia Utara yang disebabkan oleh penyelenggaran pawai kaum Protestan yang diselenggarakan secara tahunan yang konon sangat menyinggung kaum Katolik disana seperti yang diungkapkan oleh beberapa media berita berikut ini:
Dalam pemberitaan tersebut seakan terdapat perpecahan sosial diantara kedua kaum dibawah naungan Kristus tersebut. Namun kenyataannya, kubu konflik yang terjadi disana adalah soal dua bangsa, dua suku, dua desa yang bermusuhan satu dengan yang lain sejak turun-temurun namun kebetulan agamanya adalah Kristen yang beda aliran. Permusuhan mereka dipicu oleh perbedaan tersebut, bukan oleh agamanya.

Kerusuhan tersebut notabene hanyalah ketidakpuasan rakyat Irlandia Utara akan terus berlanjut sampai akhirnya rasa ultra-nasionalisme Irlandia Utara menyatu dengan nasionalisme Irlandia atau Inggris. Pawai yang diselenggarakan tersebut tersebut tentu saja menyinggung perasaan nasionalisme rakyat Irlandia Utara karena disebut sebagai peringatan kemenangan Inggris.

Identitas Katolik dengan identitas Protestan pada perjuangan nasionalisme Irlandia Utara adalah sesuatu yang dibesar-besarkan dalam konflik tersebut. Padahal masing-masing pada salah satu kubu kerusuhan tersebut belum tentu adalah penganut Katolik maupun Protestan yang semata-mata hanya semangat nasionalisme. Simbol-simbol yang dibawa oleh peserta parade sendiri juga bukanlah simbol dari Kekristenan manapun.

Kerusuhan akibat nasionalisme/sektarian tidak hanya terjadi antara Britania Raya dengan Irlandia Utara di Eropa Barat. Contoh lainnya adalah bangsa Frisian di Belanda dan bangsa Basque di Spanyol. Hanya saja keduanya sudah tidak terjadi lagi dalam 10-20 tahun terakhir.

Semua konflik yang terjadi tersebut pun sama sekali tidak ada satupun dukungan apapun sekalipun moril dari para pemimpin gereja manapun. Gereja jauh dari upaya buruk seperti itu. Lagipula, pergolakan antara Katolik dengan Protestan yang sebenarnya sendiri sudah selesai pada Abad Pertengahan dahulu kala.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar