Nubuat Pemanasan Global

Dahulu manusia menganggap dirinya adalah penguasa dari alam. Namun kini akhirnya kita menyadari bahwa kita bagian dari alam. Ini terbukti dari kita tak terlepas dari segala bencana di bumi ini. Selama ini kita berpikir bahwa segala perbuatan yang dilakukan dalam memanfaatkan alam secara sewenang-wenang adalah hal baik. Akan tetapi kini kita menyadari bahwa hal ini baik hanya untuk sementara dan dapat mengganggu ekosistem alam. Begitulah peristiwa pemanasan global yang selama ini terjadi jika dilihat dari kerohanian.

Inilah yang telah menjadi suatu penggenapan nyata atas kebenaran yang dinyatakan oleh keagamaan sejak dahulu dimana yang selama ini dilakukan oleh manusia hanyalah merusak bumi:
Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. (Kejadian 6:11-12)
Walaupun setelah itu diturunkannya peristiwa air bah, namun itupun hanya menjadi suatu batu peringatan saja dan selanjutnya pun tetap ada masalah seperti perisitiwa menara Babel. Manusia yang saat ini pun mengira adalah makhluk paling sempurna dan pelindung seluruh makhluk di dunia ini nyatanya hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mementingkan hal lain dalam ekosistem. Bahkan pada agama yang meyakini tumimbal balik seperti Hindu dan Buddha pun terbebas dari lahir kembali merupakan suatu tujuan besar karena justru diturunkannya manusia di bumi ini adalah untuk merasakan penderitaan dan penderitaan itu sendiri memang nyata terjadi seperti sakit, bencana, atau sejenisnya. Kebenaran suatu agama memang mempunyai kebesaran di dunia ini dan salah satunya adalah peristiwa pemanasan global ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar