Kontroversi Rp 10.000

Indonesia diguncangkan kembali dengan teori konspirasi. Setelah sebelumnya lama dihebohkan mengenai isu soal Garuda dan Pancasila yang dihubungkan dengan Freemason, kini kembali muncul sebuah isu mengenai kenampakan pada lembar uang Rp 10.000 yang juga menuai dugaan terhadap hubungannya dengan teori konspirasi.

Kenampakan pada Rp 10.000 tersebut dikatakan terlihat jika uang kertas tersebut pertama-tama dilihat dari sisi yang bergambar Sultan Machmud Badarudin.

Kemudian lipat 14 bagian kertas dari bagian atas ke depan.

Setelah itu, lakukan juga hal yang sama pada bagian bawah.

Kemudian, putar 180 derajat uang yang dilipat tersebut. Maka akan tampak sebuah gambar yang tak asing lagi bagi para penganut teori konspirasi.

Gosip ini mengingatkan pula pada sebuah kasus sama yang menimpa pula pada uang kertas 1 Dollar Amerika Serikat yang mempunyai gambar yang hampir sama yakni segitiga yang terbelah bagian ujungnya. Hanya saja terpampang lebih jelas dan dikatakan sebagai lambang dari iluminati.

Padahal, bagian terbelah pada bagian ujung dan menyambung pada bagian atas adalah hal wajar bagi mata uang Rupiah. Seperti yang terlihat di kedua sisinya. Lihatlah jika lembar uang tersebut dalam keadaan tidak dilipat. Maka akan terlihat bahwa pada bagian atas-bawah dan kiri-kanan memiliki bagian sambungan jika misalkan dilipat baik pada sisi belakang maupun sisi depan.

Hal yang sama juga terjadi pada nilai mata uang Rupiah lainnya baik itu yang bernilai 1.000, 2.000, 5.000, 20.000, dll. Sebagai contoh adalah mata uang Rupiah bernilai 50.000 ini. Lihat juga pada bagian atas-bawah dan kiri-kanannya.

Lalu, segitiga apakah yang tertera pada lembar tersebut ?

Bisa kita lihat kembali bagian belakang pada lembar uang tersebut bahwa sebenarnya jika diperhatikan dengan seksama secara lengkap maka akan terlihat penampakan samar-samar rumah dengan atap berbentuk segitiga pada bagian belakang gambar rumah yang tergambar jelas.

Sehingga tampak jelas bahwa segitiga tersebut sebenarnya adalah gambaran dari atap rumah yang memang biasanya terlihat berbentuk segitiga.

Apakah itu berarti sebenarnya iluminati menghantui setiap rumah karena setiap atap menyimbolkan demikian ?

Jawabannya lagi-lagi TIDAK! Hal ini dikarenakan bentuk atap segitiga tersebut tidaklah sebagai simbol apapun namun dikarenakan karena terdapat suatu kegunaan jika bentuk atap segitiga atau setidaknya miring yakni jika terjadi hujan, air hujan akan langsung turun ke tanah sebab jika tidak akan menggenang diatas atap dan jika atap tak sanggup menahan air akan terjadi kebocoran.

Jadi, berhati-hatilah jika mengartikan segala sesuatu karena setiap sesuatu terdapat suatu arti utama yang tak akan menggantikan arti apapun.

4 komentar:

  1. Salam Bang Peace,
    Blog yang menarik, unik dan nyeleneh.

    BalasHapus
  2. Setuju bang....orang terlalu picik dengan pengetahuan yang kerdil menciptakan persepsi yg sempit. Orang yg punya persepsi yg sempit biasanya ngasal.

    two tumb...

    BalasHapus
  3. Saya bisa terima penjelasan ini, kalau saja di segitiga itu tidak ada motif lingkaran...

    Dengan adanya motif itu, bagi saya tetap terlihat bukan sebagai sebuah rumah

    BalasHapus
  4. gambar itu
    melambangkan segitiga mata satu
    yg tdak asing lgi

    BalasHapus