Dua Belas Lembar Uang Lima Dolar

Dameon Sharkey yang berusia 13 tahun mengalami banyak kesengsaraan, masalah-masalah fisik, dan berbagai tantangan. Sebab itu, ia tidak menonjol di antara anak-anak lainnya. Ia tidak berpakaian seperti kebanyakan siswa SMP lain yang mengenakan celana besar berwarna hitam, kemeja putih yang dikancingkan sampai ke bawah, dan dasi untuk pergi ke sekolah.

Sebagai remaja yang memiliki sedikit teman dan harus banyak berjuang di sekolah, tampaknya Dameon bukan tipe anak yang dapat mempengaruhi masyarakat sekelilingnya. Meskipun demikian, Dameon telah menjadi pahlawan dalam masyarakat dan secara khusus bagi sebuah keluarga yang sedang mengalami kesulitan. Kisah kepahlawanannya adalah sebagai berikut:

Jeff Leeland (guru Dameon untuk Pendidikan jasmani) dan istrinya, Kristi, baru saja menerima berita yang menghancurkan hati. Michael, anak keempat mereka yang baru berusia enam bulan, didiagnosis menderita leukimia awal dan harus menjalani transplantasi sumsum tulang untuk menyelamatkan nyawanya.

Yang lebih memperburuk situasi adalah Jeff belum lama bekerja sehingga perusahaan asuransi menolak memberikan uang sejumlah 175.000 dolar agar Michael kecik dapat dimasukkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Para dokter telah memberi tahu keluarga Leeland, bahwa sumsum tulang Amy, anak perempuan mereka yang berusia enam tahun, sangat sesuai untuk Michael. Melihat apa yang terjadi, keluarga Leeland tampaknya harus menghadapi gunung yang terlalu tinggi untuk didaki.

Waktunya sangat mendesak bagi Mihael. Bila transplantasi sumsum tulang itu tidak segera dilakukan, maka harapannya untuk hidup lebih lama semakin tipis. Tampaknya situasi yang mereka hadapi sungguh tidak berpengharapan. Anak laki-laki Jeff Leeland dalam keadaan yang gawat dan ia sendiri tidak dapat berbuat apa-apa. Ia merasa sangat terpukul dan sedih melihat apa yang terjadi. Yang dapat dilakukannya hanyalah berdoa. Di tengah doanya itulah ia mendapat keyakinan yang menentramkan hatinya bahwa Allah itu berkuasa.

Jeff Leeland adalah salah satu guru favorit Dameon. Karenanya Dameon tidak dapat duduk diam dan ingin berbuat sesuatu. Dameon pergi ke bank dan menarik semua tabungannya yang berjumlah 60 dolar, lalu berjalan terpincang-pincang ke kantor Jeff Leeland untuk menyumbangkan semuanya.

“Pak Leeland,” kata pemuda yang penuh perhatian itu kepada gurunya. “Bapak adalah guru saya yang baik. Anak bapa dalan keadaan gawat dan saya ingin menolong.” Kemudian Dameon mengulurkan tangannya dan menyerahkan dua belas lembar uang kertas lima dolar kepada gurunya yang tercengang. Setelah memeluk Dameon dengan penuh rasa syukur dan berterima kasih atas kemurahan hatinya, Jeff Leeland segera ke kantor kepala sekolah dan mereka sepakat menggunakan pemberian Dameon untuk memulai Michael Leeland Fund (dana untuk Michael Leeland).

Segera teman-teman sekelas Dameon mengikuti tindakannya dan secara pribadi mulai mengumpulkan dana untuk operasi Michael. Mereka menulis surat, menelepon, mengadakan pasar lelang, membuat kotak sumbangan, dan menghubungi surat kabar setempat untuk membuat kisah Michael. Bahkan, seorang siswa kelas tiga yang bernama John mengorbankan waktu luangnya untuk mengetuk pintu para tetengganya dan meminta sumbangan. Abdi para siswa Kamiakin Junior High Scooll (=SMP Kamiakin), kasus Michael Leeland bukan lagi menjadi sekedar penggerak pengumpulan dana. Kasus tersebut menjadi “misi kemurahan hati” dari anak-anak muda itu.

Dengan pemberian Dameon sebagai modal awal, sumbangan dengan cepat terus mengalir. Yayasan menerima sumbangan dari yang berjumlah kecil, yaitu 1 dolar sampai yang sebesar 10.000 dolar. Seorang pria yang sedang memiliki utang sebesar 35.000 dolar dan baru saja kehilangan pekerjaannya masih dapat menyumbang 10 dolar, dan seorang narapidana mengirimkan 25 dolar. Seorang anak kelas dua SD menyerahkan sekantung uang sen yang diambilnya dari tabungan, dan seorang anak kelas dua SMP bernama Mary mencairkan depositonya yang berjumlah 300 dolar dan menyumbangkannya untuk Michael Leeland Fund.

Dalam waktu singkat dana dari orang-orang yang bermurah hati itu terus membanjir dan seminggu sejak Dameon menyerahkan sumbangannya, dana tersebut telah berkembang menjadi lebih dari 160.000 dolar. Membanjirnya dana itu terus berlanjut selama minggu-minggu berikutnya dan sebelum satu bulan jumlah dana yang berhasil dikumpulkan oleh Michael Leeland Fund telah melonjak menjadi 220.000 dolar. Lebih dari cukup untuk menutup biaya perawatan medis bagi Michael.

Musim panas itu Michael menjalani kemoterapi dan pengobatan radiasi selama dua belas hari sebelum menjalani transplantasi sumsum tulang dari kakak perempuannya. Itu merupakan cobaan yang berat bagi Michael dan keluarganya, tetapi pada hari ulang tahun Michael yang pertama mereka menerima kabar bahwa sel-sel darah putihnya telah melampaui jumlah minimum yang diperlukan. Empat tahun kemudian keadaan Michael semakin membaik. Tubuhnya sudah cukup kuat untuk bermain T-ball dalam salah satu tim lokal. Ia sering berkata ingin menjadi atlet yang baik. Dan berkat kemurahan hati Dameon Sharkey serta usaha teman-teman sekelasnya, Michael berkesempatan untuk mencapai cita-citanya.

Michael Leeland Fund bukan saja berhasil mengumpulkan dana besar yang memungkinkan Michael mendapat perawatan medis yang menyelamatkan hidupnya,tetapi juga berkembang menjadi sebuah yayasan yang saat ini dikenal dengan nama Sparow Foundation. Sparow Foundation adalah sebuah organisasi Nirlaba yang menolong anak-anak muda di sekolah, gereja, dan organisasi pemuda yang menjangkau sesama mereka yang membutuhkan perawatan medis. Itu semua terjadi karena kemurahan hati dan belas kasihan seorang remaja yang berhati lembut dan memiliki kepedulian. Dameon Sharkey tidak punya banyak uang untuk disumbangkan, tetapi apa yang dimilikinya dengan sukacita. Ternyata itu lebih dari cukup.

Jeff Jeeland & Tracy Summer
Alice Gray: Embun Bagi Jiwa - Kaum Muda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar