Memerangi Invasi LGBT (2): Penjelasan dari Agama Kristen

Akhir-akhir ini terlihat banyak sekali berita yang amat menyerang dunia Kristen yakni mengenai missi hak LGBT yang telah berhasil menyerang gereja di dunia baik itu pernikahan homoseksual dari umat awam sampai dari kaum pendeta.

Secara teknis Alkitabiah, Homoseksual jelas tidak diperbolehkan karena sudah dari cerita penciptaan pun Tuhan sendiri telah memasangkan Adam (laki-laki) dengan Hawa (perempuan) dan tentunya tidak dengan Adam II atau sejenisnya.

Bahkan dalam kitab Perjanjian Baru sendiri telah dituliskan secara lebih jelas.
Roma 1
25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Sumber: Roma 1:25-27

Namun kenapa kemudian pernikahan Homoseksual tersebut dapat dilangsungkan di Gereja ? Itulah yang akan kita ulas disini.

Jika diperhatikan dengan seksama, sebenarnya berita mengenai pernikahan di gereja semacam ini dilangsungkan pada gereja-gereja sekte atau berdoktrin terpisah/berbeda dengan yang pada umumnya seperti Evangelical, Mormon, dan lain sebagainya termasuk diantaranya adalah Metropolitan Community Church yang dikhususkan bagi kaum demikian: http://en.wikipedia.org/wiki/Metropolitan_Community_Church

Raja Henry VIII
Memang penciptaan sekte tersebut terkadang memiliki alasan yang menyimpang bahkan dari ajaran Kristus sendiri, meskipun tidak semuanya demikian. Seperti halnya pada sejarah kekristenan di Inggris dimana pada tahun 1534 raja Inggris sendiri yakni Raja Henry VIII menyatakan Gereja di Inggris memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma setelah sebelumnya menerima penolakan dari perijinannya untuk berpoligami hingga akhirnya berdirilah Gereja Anglikan (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Inggris#Sejarah)

NB: mengenai keterangan soal pelarangan Kristen terhadap poligami dapat dilihat disini: Alasan Kristen Melarang Poligami

Selain masalah mengenai poligami, adapula mengenai masalah pelarangan perempuan memimpin kebaktian, masalah hidup selibat, dan lain sebagainya termasuk diantaranya yang terjadi baru-baru ini yakni pernikahan Homoseksual.

Untuk itulah, Kristen Protestan memberi gagasan Back to Bible (Kembali ke Alkitab) bagi seluruh umat Kristen. Gagasan tersebut adalah menekankan agar ajaran yang berasal dari Alkitab ataupun berdasarkan Alkitab lebih ditinggikan dari segalanya dalam hal kerohanian.

Namun, kenapa sekte tersebut mengatasnamakan Kristen ? Hal itu dikarenakan kepercayaan rohani di dunia Barat semua dianggapnya sebagai Kristen saja. Adapula karena pencipta dari sekte itu sendiri memang berasal dari Kristen sendiri sehingga ajarannya tak lepas dari yang ia anut dulu sehingga dikategorikan pula sebagai Kristen. Maka dari itu, pantaslah jika sekte-sekte tersebut diberi teguran dalam bentuk Epic Fail sebagai berikut:

Kiri: Konyol kalian. Tidakah kau tahu Sola Scriptura adalah didalam Alkitab.
Kanan: Benarkah ? Kamu berpikir seperti itu disana ? Kamu mungkin ingin melihat disana lagi.

Selain itu, alasan lain dari hal ini adalah dikarenakan peraturan yang berlaku telah memberi hak untuk missi LGBT pada negara yang disinggahi oleh Gereja tersebut. Mau tak mau pihak Gereja yang dimintai untuk melakukan pemberkatan terhadap pasangan tak lazim tersebut walau ajaran pada Gereja tersebut melarangnya. Jika tidak memberi ijin maka Gereja itu akan dikatakan telah melanggar hak yang dimiliki oleh pasangan tersebut. Seperti halnya dalam aturan membayar pajak dimana seluruh lapisan masyarakat walau bagaimana pun harus menaatinya. Salah satu fakta dari alasan ini adalah berita yang tercantum pada sebuah media Barat bernama Daily Mail berikut ini: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2069426/Church-offer-gay-weddings-Camerons-plans-given-ahead.html

Pernikahan Lesbian di Taiwan
Itu pula yang dialami oleh sebuah Wihara di Taiwan yang menikahkan pasangan Lesbian padahal ajaran Buddha sendiri juga telah melarang hal tersebut.

Namun tentunya jika Gereja dan Wihara tersebut berada di negara yang melarang LGBT tentu tempat ibadah tersebut terbebas dari permintaan ataupun ancaman tuduhan melanggar hak tersebut. Maka dari itu bagi seluruh masyarakat untuk menentang missi LGBT tersebut karena walau bagaimana pun hal tersebut tidaklah sesuai dengan norma yang berlaku.

Artikel Terkait:

1 komentar:

  1. Dunia makin sakit.... Makin banyak orang cari pembenaran sendiri... COntohnya ini.... Kelak, bila seluruh dunia sepakat melegalkan pernikahan sesama jenis dan benar-benar mengakui mereka dan tak menganggap penyimpangan, yakin deh, tak hanya LGBT saja... Mungkin saja nanti pedhopile, incest, necrofilia, dan semua bentuk penyimpangan seksual lainnya akan mencoba mencari pembenaran sendiri dan terus berkampanye agar bisa seperti kaum LGBT.... Kelak bakal sulit mencari mana yang benar, mana yang salah.. Benar-benar abu-abu... -_-

    BalasHapus