Ayat Perpuluhan VS Ayat untuk Mendukung Israel

Dalam hal masalah menyitir Alkitab, perpuluhan adalah bagian paling utama yang dilakukan pada hal tersebut. Salah satu ayat yang sering digembar-gemborkan pada perpuluhan adalah mengenai Yesus memberikan pajak pada pemerintah Romawi. Padahal sudah jelas yang Yesus berikan uang adalah pemerintah dalam hal ini penguasa seperti halnya saat ini orang membayar pajak, bukan kepada gereja seperti halnya yang dilakukan oleh para pendukung perpuluhan.

Namun, karena hasil sitiran dari Alkitab itulah malahan orang-orang pendukung perpuluhan menjadikannya kepastian pada kegiatan mereka. Padahal, adapula orang jahat atau iblis yang dianggap dapat pula menyitir ayat dalam Alkitab, seperti ayat-ayat yang dianggap sebagai pegangan Adolf Hitler misalnya.

Berbeda dengan ayat untuk mendukung Israel, ada orang yang menentangnya karena menganggap Israel yang dimaksud dalam Alkitab berbeda dengan Israel pada zaman sekarang. Padahal perkataan tersebut dapat pula berlaku pada perpuluhan, keuangan dalam Alkitab yang menggunakan uang pada zamannya (koin emas, perak, dlsb) tentunya berbeda dengan keuangan zaman sekarang yang menggunakan uang kertas, ATM, dlsb. Sehingga, jikalau perpuluhan itu benar adanya, harusnya yang diberikan pada aksi perpuluhan adalah uang-uang pada zaman Alkitab yang tentunya akan susah dicarinya.

Selain itu, ayat-ayat macam penyembelihan hewan, pengorbanan, dlsb yang terdapat dalam Alkitab pun juga pada saat ini pun umat Kristen tak menggunakannya. Dalam hal ini, tentunya jika orang yang menyitir ayat dalam Alkitab sebagai pedoman untuk mendukung Israel dianggap bodoh, maka orang yang menyitir ayat dalam Alkitab sebagai pedoman untuk perpuluhan dapat dianggap sama donk.

Sudah seharusnya gereja semestinya mendapatkan dana bukan hasil dari jemaatnya melainkan dari dermawan seperti halnya yang dilakukan oleh Dokter Lo Siaw Ging.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar