Tragedi Kematian Tragis Orang-Orang Kristen yang Suci

Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar. (Amsal 19:5)

Lalu bagaimana dengan beberapa kematian tragis yang dialami oleh orang-orang Kristen yang dianggap suci berikut ini:
  • Paulus, dipenggal di Roma pada masa pemerintahan Nero pada sekitar pertengahan 60-an: http://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus#Kematian
  • Petrus, disalib secara terbalik di Roma pada tahun 64 M.
  • Yakobus anak Zebedeus, dipancung pada tahun 44 M.
  • Andreas, disalib dengan salib berbentuk menyilang.
  • Filipus, disalib pada tahun 54 M.
  • Bartolomeus, dikuliti hidup-hidup kemudian dipenggal.
  • Matius, dibunuh dengan kapak pada tahun 60 M.
  • Tomas, dibunuh dengan tombak di Mylapore, Madras, India pada tahun 72 M.
  • Yakobus anak Alfeus, dirajam pada usia 90 tahun kemudian dipukuli sampai mati.
  • Yudas anak Yakobus, dipukuli sampai mati kemudian dipenggal.
  • Simon orang Zelot, digergaji pada pertengahan 74 M.
  • Matias (Pengganti Yudas Iskariot), dilempari batu dan dipenggal.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Deaths_of_the_Twelve_Apostles#Deaths_of_the_twelve_apostles

Demikian pula dengan kematian tragis beberapa Paus: http://media.isnet.org/kristen/Ensiklopedia/AssassinatedPontiffs.html 

Termasuk diantaranya yang terlihat pada gambar yakni Paus Yohanes Paulus II yang hampir terbunuh di Lapangan Santo Petrus pada tahun 1981 oleh Mehmet Ali Agca: http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Yohanes_Paulus_II#Percobaan-percobaan_pembunuhan

Apakah hal tersebut terjadi demikian ? Nyatanya tidak, jika kita membaca tentang cerita penderitaan orang-orang terkasih, maka ingatlah terhadap cerita Nabi Ayub berikut ini.

1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. 
1:3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
1:4 Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
1:5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.
1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.
1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub ? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah ?
1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
1:12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.
1:13 Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,
1:14 datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya,
1:15 datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:16 Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:17 Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:18 Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,
1:19 maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
1:22 Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Sumber: Ayub 1:1-22

Pesan yang dapat diambil dari ayat tersebut adalah tak hanya orang-orang bersalah saja yang mendapatkan keburukan dari Tuhan karena orang saleh pun dapat pula mendapatkannya hanya saja untuk dicobai agar mengetes kesalehannya.

Lalu bagaimana caranya membedakan antara cobaan dan hukuman dari Tuhan ? Sebetulnya itu pada setiap orang dapat mengetahuinya secara langsung yakni dari sifat orang yang mendapatkannya. Jika sifat orang tersebut tidak buruk dan merugikan maka itu adalah cobaan untuknya dan begitu pula sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar