dan berikut adalah ulasannya:
"ayat miras" yang hanya sebagai perumpamaan saja
Mabuk anggur dipakai untuk mengilustrasikan sifat Tuhan: “Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur, seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur” (Mazmur 78:65)Jawab: dalam ayat tersebut disebutkan kata seperti yang berarti hanya sebagai perumpamaan saja dan tidak dikatakan untuk dianjurkan
"ayat miras" yang tidak untuk memberi ajakan
Anggur (minuman keras) bermanfaat sebagai resep untuk melupakan keputusasaan, kesedihan, kesusahan dan kemiskinan: "Berikanlah minuman yang keras kepada orang yang putus asa, dan air anggur kepada orang yang sangat berdukacita hatinya. Biarlah ia minum serta melupakan celakanya dan tiada ia teringat lagi akan kesukarannya" (Amsal 31:6-7)Jawab: minuman keras/anggur itu hanya pantas untuk orang-orang yang akan binasa (yang tidak percaya Tuhan) karena mereka tidak punya pengharapan lagi.
tak tahu karena tak kenal
Nabi Nuh yang telah dinubuatkan sebagai orang yang benar dan tidak bercela (Kejadian 6: 9), ternyata overdosis mabuk anggur sampai teler dan telanjang tanpa busana di hadapan anak-anaknya (Kejadian 9: 20-22)Jawab: hal ini dikarenakan Nabi Nuh merupakan petani anggur pertama seperti yang dikatakan pada ayat ini:
"Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur" (Kejadian 9:20)Sehingga bisa disimpulkan bahwa sebelum Nabi Nuh meminum anggur tidak ada yang tahu sebelumnya (termasuk Nabi Nuh) bahwa meminum anggur dapat beresiko memabukkan yang tak ada hubungannya dengan kesucian seseorang
kesalahan tafsir
Mukjizat pertama Yesus dalam Bibel ditandai dengan kemampuan mengubah air putih menjadi anggur untuk disuguhkan kepada para hadirin dalam sebuah resepsi pernikahan (Yohanes 2:7-11)
Paulus memerintahkan minum anggur sebagai campuran air: “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah” (I Timotius 5: 23)Jawab: ANGGUR TAK SELALU IDENTIK DENGAN MIRAS ATAUPUN MABUK, seperti yang dikatakan pada ayat ini:
Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" (Markus 7:18-19)Namun jika menjadi mabuk karenanya itulah baru yang melanggar hukum Taurat atau menyimpang dari kebenaran, keadilan, kesetiaan dan kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar